NU Nguwalati, Inilah Perbedaan Antara NU dan Salafi/Wahabi, FPI, HTI

Bukan senjata musuh, tapi kebodohan umat yang ampuh digunakan alat untuk menghancurkan agama Islam.

Mereka telah berhasil menghasut dan memprovokasi orang awam untuk membenci ulama2 NU dengan memfitnah menggunakan cara memotong dan memelintir pidato2 para kiyai NU, serta menggiring opini dari maksud awal tujuan pidato itu disampaikan. Namun sejarah telah membuktikan bahwa atas pertolongan Allah, NU hingga kini masih dilindungi dan masih dapat memberikan manfaat bagi banyak umat.

Karena NU didirikan dengan ikhlas dan hasil tirakat para ULAMA dan HABAIB, untuk membentengi kehancuran agama Islam dari virus Wahabi. Ingat! NU berdiri tujuan utamanya adalah melawan Neo Khawarij yang berbungkus paham Wahabi. Sedangkan para pembenci NU, mereka timbul dan kemudian tenggelam. Mereka datang dan kemudian pergi terusir dari panggung kemuliaan. Sejarah kelam Neo Khawarij menghancurkan Islam dengan memelintir ajaran2 agama Islam untuk memusuhi sesama saudaranya.

Mereka memanfaatkan kebodohan orang Awam dengan simbol2 agama dan penampilan2 Shalih. Namun faktanya, para sahabat Nabipun tidak luput dari kejahatan mereka, sehingga Umar, Ustman, dan cucu Nabi akhirnya terbunuh menggunakan dalil2 agama. Sehingga garis keturunan Nabi dari jalur laki2 musnah di muka bumi disebabkan kejahatan Neo Khawarij yang kini berbaju Wahabi. Jangan mudah tertipu simbol2 Islami dan penampilan2 keshalihan, sebab itu memang sengaja digunakan senjata mengelabui orang awam oleh Neo Khawarij untuk mengacaukan dan menghancurkan agama Islam dari dalam.

"Akhir zaman, nantinya orang berilmu akan dibantah oleh orang yang bodoh."
Dawuh Gus Qoyyum)

Bedanya NU dan Salafi/Wahabi, FPI, HTI, ialah, kalau NU berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan,
sedngkan Salafi/Wahabi, berjuang Merusak, Memberontak dan Mendemo Negara yang sudah merdeka. Terbukti Pelaku2 Terorris di Indonesia Berjenggot, Bercelana Cingkrang, Penjahat Berjubah berkedok agama sang pengasong Khilafah.

Sumber : PAC GP Ansor Palimanan (fb)

Post a Comment

0 Comments