Jangan Fitnah Nu Liberal

KH. Marzuki
Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar mengajak umat Islam, khususnya warga NU agar tidak mudah mempercayai berbagai macam propaganda dan fitnah yang menyebutkan bahwa NU sudah berubah liberal. Ajakan itu disampaikan Kiai Marzuki saat menyampaikan amanat apel di hadapan puluhan ribu kader penggerak NU di Pantai Bohay, Desa Binor, Kecamatan Paiton, Probolinggo, Sabtu (30/11/2019).

Sejak dulu sampai sekarang, menurut Kiai Marzuki, tidak tidak pernah berubah, yakni tetap berhaluan kepada Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Kitab Fathul Qarib, mulai zaman Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari hingga hari ini, dari Sabang sampai Merauke, di madrasah-madrasah dan pesantren, masih terus dibaca oleh para santri dan ulama.

Tradisi lainnya yang masih terus dijaga dan dilestarikan oleh NU dan tidak ada perubahan yakni salat tarawih masih tetap 20 rakaat, tahlilan, manakiban, diba’an, baca kalimat sayyidina Muhammad, halal-bihalal, ziarah kubur, dzikir keras setelah salat, baca qunut, baca takbiratul ihram, dan lainnya.

“Jadi kalau ada orang bilang NU liberal itu fitnah dan jangan dipercaya,” ujar Kiai Marzuki.

Menurut pengasuh pondok pesantren Gasek, Malang ini, tradisi keagamaan yang diterapkan oleh NU sama sekali tidak pernah menyimpang dari pondasi hukum agama berupa Al Quran dan hadis. Namun, karena kebodohan yang menutupi, banyak orang menuduh NU sebagai ahlul bid’ah.

Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar dan Rais Syuriah PWNU KH. Anwar Manshur, menghadiri apel kader penggerak NU di pantai Bohay, Paiton.
“Orang bodoh itu akan selalu menuduh NU ahlul bid’ah, karena mereka tidak tuntas ngajinya seperti santri di pesantren,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Kiai Marzuki mengajak kepada seluruh kader penggerak NU agar terus menghidupkan tradisi NU yang sudah berjalan ratusan tahun. Para kader tidak perlu ragu atas kebenaran syariat yang dibangun oleh ulama NU. Ulama NU tidak hanya menguasai ilmu syariah belaka, namun lebih dalam yakni hakikat dan makrifatnya ilmu.

Penulis: Taufiqur Rahman
Editor: Ahnu
Sumber : PCNU Pamekasan

Post a Comment

0 Comments