5 Teori Perspektif Sikap Tolong Menolong Antar Umat Manusia

"Salah satu alasan mengapa Tuhan Yang Maha ESA memberi kita kekuatan adalah agar kita dapat membantu orang lain"

DEFINISI TOLONG MENOLONG

Apakah Anda setuju dengan kutipan di atas? Sejak kecil kita sebagai manusia telah dididik untuk saling membantu. Ingat betapa rapuhnya kami saat kami baru saja dilahirkan oleh ibu kami? Apa yang akan terjadi jika para dokter, perawat, dan tentu saja ibu kita sendiri tidak membantu kita bertahan hidup ketika kita masih bayi?

Manusia adalah makhluk individualis, tetapi sekaligus makhluk sosial. Manusia membutuhkan privasi, tetapi tidak akan pernah bisa hidup tanpa campur tangan dan bantuan orang lain. Tolong menolong dalam kebaikan adalah bentuk kehidupan yang didambakan oleh manusia di seluruh bumi. Sikap saling membantu dapat membantu menciptakan perdamaian bagi umat manusia. Sikap hidup saling membantu adalah kunci dan kiat untuk hidup damai di mana pun kita berada.

Yang dimaksud dengan menolong adalah sikap gotong royong untuk meringankan beban (penderitaan, kesulitan) orang lain dengan melakukan sesuatu. Bantuan yang dimaksud dapat berupa bantuan dengan energi, waktu, atau dana.
Bagi sembako ojol
Bagi sembako ojo
Sementara itu, definisi bantuan, menurut Dovidio dan Penner, adalah tindakan yang bertujuan menghasilkan manfaat bagi pihak lain. Definisi ini mengacu pada tindakan yang bermanfaat bagi orang lain tanpa harus memberi manfaat langsung kepada penolong, kadang-kadang bahkan menciptakan risiko bagi penolong.

Sikap membantu untuk ditolong oleh umat manusia ternyata terjadi karena banyak hal, berikut adalah beberapa perspektif teroritis yang diyakini menjadi dasar dari penampilan membantu di antara manusia:

  1. Perspektif Teori Evolusi
Menurut Dari sudut pandang teori evolusi, esensi kehidupan adalah kelangsungan hidup gen. Karena itu, gen pada manusia telah mendorong manusia untuk terus mempertahankan kehidupan demi kelangsungan hidup gen-gen ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan manusia untuk bertahan hidup adalah dengan membantu sesama manusia.

a. Perlindungan kerabat
Manusia cenderung membantu manusia lain yang masih tergolong dalam keluarga atau kerabat. Kedekatan gen dalam keluarga secara biologis membuat manusia secara alami didorong untuk membantu orang-orang yang masih diklasifikasikan sebagai keluarga atau kerabat.

b. Timbal Balik Biologis
Dalam memahami logika manusia, orang yang telah berbuat baik kepada orang lain akan menerima hadiah yang sama nantinya. Itu sebabnya orang bersedia membantu orang lain di masa depan untuk mendapatkan bantuan dari orang yang mereka bantu.

  1. Perspektif Sosiokultural
sosiokultural melihat tindakan membantu terjadi karena manusia terikat pada tiga norma sosial dasar yang umum di masyarakat. Tiga norma tersebut adalah:

- Norma tanggung jawab sosial yang menyatakan jika orang harus memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan bantuan tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

- Norma timbal balik yang menyatakan bahwa jika seorang manusia harus membantu orang lain yang telah membantunya.

- Norma keadilan sosial, yaitu aturan keadilan dan distribusi sumber daya yang adil.

  1. Mempelajari Perspektif
Dari sudut pandang belajar, orang memang membantu karena mereka telah mempelajarinya sejak kecil. Anak-anak kecil yang terbiasa membantu membantu cenderung lebih sering memperlihatkan sikap membantu ketika mereka dewasa. Terkadang sikap menolong yang membantu ini timbul tidak hanya dari kebiasaan melakukan pertolongan, tetapi juga karena kebiasaan melihat orang lain melakukannya.

  1. Perspektif Teori Empati
Setiap manusia dilahirkan tidak hanya dalam bentuk tubuh, tetapi juga dengan dilengkapi dengan pikiran dan perasaan. Unsur perasaan yang ada pada manusia adalah yang mendorong empati. Empati sendiri sebenarnya merupakan respons yang kompleks karena mencakup komponen afektif dan kognitif. Dengan komponen afektif, itu berarti bahwa seseorang dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain dan dengan komponen kognitif seseorang mampu memahami apa yang orang lain rasakan. Perasaan empati inilah yang kemudian mendorong manusia untuk saling membantu satu sama lain.

  1. Perspektif Pengambilan Keputusan
Dari pengambilan keputusan, tindakan menolong muncul ketika seorang individu memutuskan untuk memberi bantuan dan kemudian mengambil tindakan. Proses ini dimulai ketika seseorang melihat orang lain yang membutuhkan bantuannya. Orang ini kemudian akan mempertimbangkan dan memutuskan apakah akan memberikan bantuan atau tidak berdasarkan banyak hal. Jika dia memutuskan untuk memberikan bantuan, maka dia akan berpikir tentang berapa banyak usaha yang harus dia habiskan dan berapa banyak "hadiah" yang akan dia terima (hadiah yang dimaksud bukan sekadar materi, tetapi bisa dalam bentuk hal-hal lain, seperti pengakuan atau pahala di akhirat). Akhirnya, ia akan memutuskan jenis dan bentuk bantuan apa yang dibutuhkan dan bagaimana memberikannya.

Post a Comment

0 Comments