Cara Mendidik Anak Secara Islami Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW

Cara mendidik anak menurut Islam perlu diketahui oleh setiap Muslim. Sebab, cara mendidik anak akan mempengaruhi karakter dan masa depan anak.

Cara mendidik anak-anak telah diajarkan oleh tokoh-tokoh Muslim sebelumnya, seperti Luqman al-Hakim dan para Nabi. Mencintai anak dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan tingkat perkembangan usianya.

Inilah merangkum tentang bagaimana mendidik anak-anak menurut Islam sesuai dengan ajaran nabi dan Alquran dari berbagai sumber. Berikut 15 Cara Mendidik Anak menurut Islam sesuai dengan ajaran Nabi dan Alquran :

1. Mendengarkan Alquran sejak Lahir.
Cara mendidik anak pertama telah dimulai dari rahim hingga kelahiran. Selama hamil, Anda harus melipatgandakan Alquran, selain membawa kedamaian, tentu saja ada berkah tersendiri.

Kemudian setelah bayi lahir, aturlah setiap hari untuk melakukan pembacaan Alquran. Ini agar anak-anak terbiasa melantunkan setiap ayat firman Tuhan, terutama dengan pikiran yang masih murni dan mudah diterima.

Jika Anda ingin memiliki anak yang kemudian menjadi hafidz, Anda dapat bermain juz 1 sejak lahir hingga usia 30 hari. Kemudian lanjutkan juz 2 pada bayi berusia 2 bulan, dan seterusnya sampai selesai pada usia 2 setengah tahun.

Anak-anak akan benar-benar terbiasa dan telah belajar berbicara, sehingga memudahkan Anda untuk mengajarkan isi Al Quran. Selain menceritakan kisah-kisah Islam terkait dengan Alquran.

2. Mengajarkan Dasar-dasar Islam
Cara mendidik anak-anak menurut Islam kemudian dengan mengajarkan dasar-dasar Islam. Dalam buku Al-Amali dari Imam Al-Baqir dan Imam ash Sadiq, disebutkan tentang tahap awal pengenalan anak kepada Allah SWT.

Dikatakan bahwa pada usia 3 tahun, ajarkan kalimat Tauhid "LAILA HA ILLALLAH" 7 kali. Kemudian ketika Anda mencapai usia 3 tahun dan 7 bulan, ajarkan kalimat “MUHAMMADAR RASULULLAH ".

3. Ajarkan Sholat dan Berikan Contoh
Cara mendidik anak sesuai Islam selanjutnya dengan memberikan contoh dan mengajarkan sholat. Sejak kecil sudah terbiasa anak-anak mengambil air wudhu dan mengikuti gerakan shalat, walaupun tidak benar sama semua.

Jika anak terbiasa melihat orang tuanya berdoa dan meniru setiap gerakannya, satu hari itu akan lebih mudah untuk mengajar.

4. Mengajarkan Tauhid
Cara mendidik anak-anak menurut Islam sebenarnya diajarkan oleh Nabi Muhamad, melalui adzan ayah atau kakeknya."Dari Abu Daud dan Tirmidzi Aku telah melihat Rasulullah SAW mengazankan Al-Hasan bin Ali pada telinganya saat dilahirkan oleh Fatimah dengan azan seperti azan salat". (HR. Tirmidzi).

5. Mengajarkan Puasa
Mengajarkan anak-anak mulai mengenali puasa sejak usia dini, pada umur 6 tahun sudah mengajarkan bangun pagi. Beberapa orang Indonesia menggunakan puasa setengah hari dan istirahat sebentar-sebentar, kemudian puasa penuh sepanjang hari.

Tanamkan pada anak-anak semua manfaat dan berkah dari puasa. Ketika anak Anda terbiasa berpuasa, setelah waktu yang lama akan lebih mudah baginya untuk puasa Ramadhan penuh tanpa setengah hari lagi.

6. Berikan Nama Panggilan yang Baik
Cara mendidik anak menurut Islam nantinya dengan memberikan nama panggilan yang baik. Namanya adalah doa dari orang tua untuk masa depan anak-anak mereka.

Bentuk mencintai, mendidik, dan menghormati anak-anak melalui nama panggilan mereka.

7. Menceritakan Kisah Nabi dan Rasul
Untuk mendidik lebih jauh tentang Islam, luangkan waktu Anda untuk membaca kisah-kisah para nabi, seperti Nabi, Luqman, ashabul Kahfi, sahabat Nabi dan sebagainya.

Ini agar anak Anda bisa belajar menjadi orang baik dan bisa menerapkan ajaran Islam sesuai syariat.

8. Biasakan salam
Cara mendidik anak sesuai Islam selanjutnya dengan membuat anak menyapa. “ASSALAMUALAIKUM” adalah kalimat doa serta bentuk kesopanan dan kesopanan kepada orang lain. Ajari anak agar terbiasa menyapa semua orang dan saat berkunjung.

9. Biasakan hidup sederhana
Membiasakan anak menjadi sederhana adalah salah satu aplikasi dari contoh Nabi Muhammad. Dia begitu istimewa di mata umat Islam, malaikat dan untuk Allah.

Meskipun Rasul memiliki kekuatan untuk memimpin umat Islam pada waktu itu, ia tidak pernah mengandalkan kekuatan itu untuk keuntungan pribadi. Saat lapar, ia lebih suka menahannya, bukan meminta dilayani.

Nabi juga mengajarkan kita untuk mengenakan pakaian sederhana yang tidak perlu dengan kain tenun panjang yang menunjukkan kebanggaan.

10. Perhatikan Pergaulan Anak-Anak
Dalam pergaulan sehari-hari, orang tua harus memperhatikan betul bagaimana keadaan lingkungan sekitar. Bagaimana lingkungan pergaulannya, dan bagaimana sikap teman-teman sebayanya yang diajak bermain. Jika anak Anda berteman dengan lingkungan yang positif, tentu akan membawa aura yang baik ke masa depan.

11. Ajarkan Anda Berbicara dengan Jujur dan Menepati Janji Anda
Bagaimana mendidik anak-anak menurut Islam berikutnya dengan membiasakan diri mengatakan yang sebenarnya dan mampu menepati janji. Ini akan terus tertanam hingga dewasa untuk menjadi orang yang baik dunia maupun akhirat.

12. Mengajar Anak Sedekah dan Berbagi
Islam mengajarkan untuk berbagi banyak, baik dengan orang yang mampu atau tidak. Utusan Allah mengajarkan hal ini berkali-kali, seperti halnya Uthman bin 'Affan yang kekayaannya masih dipertahankan sampai sekarang, dan diteruskan oleh keturunannya.

Janji Tuhan itu pasti, semakin sering Anda berbagi, semakin sering Tuhan membagi Anda, apakah dalam bentuk apa atau tidak terduga. Tuhan tahu yang terbaik.

13. Berlaku Adil untuk Setiap Anak
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, Anda tidak perlu menekan satu untuk menonjolkan anak lain. Membangkitkan potensi setiap anak sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka.

14. Memberi Kasih Sayang
Memberikan cinta kepada anak-anak dari rahim hingga dewasa adalah bentuk mendidik anak-anak menurut Islam. Kasih sayang dalam bentuk kata-kata, perbuatan, dan tanggung jawab.

15. Edukasi Perbedaan Pria dan Wanita
Mulailah memisahkan tempat tidur anak Anda untuk memiliki kamar sendiri. Khusus untuk anak laki-laki dan perempuan, maka ajarkan tentang perbedaan antara keduanya. Ini agar nantinya anak Anda tidak mudah terombang-ambing oleh keinginan lawan jenis.

Post a Comment

0 Comments