Sering Iri Hati Terhadap Orang Lain, Inilah Penjelasan Secara Pesikologis

Kapan Anda merasa iri dengan orang lain?
ketika mereka mendapatkan prestasi?
Atau ketika melihat orang lain mempunyai hubungan cinta yang sempurna?

Tidak bisa dipungkiri, manusia terkadang ingin memiliki apa yang dimiliki orang lain. Apapun itu. Bisa jadi materi, kesuksesan, atau bahkan cinta yang tidak didapatnya.
Merasa iri memang bukan hal yang menyenangkan. Beberapa orang bahkan merasa malu karenanya. Terlepas dari itu, pada kenyataannya, pakar psikologis dari kecemburuan sebenarnya dapat dianalisis secara ilmiah. Lihatlah penjelasan berikut!


1. Pertama tahu bahwa iri dan kecemburuan berbeda
rasa iri adalah perasaan yang muncul karena keinginan akan sesuatu yang dimiliki atau diperlihatkan oleh orang lain. Rasa sakit juga menyertainya.

Sedangkan kecemburuan masalah yang berbeda. Kecemburuan adalah rasa iri yang timbul dari hal-hal yang ingin Anda pertahankan.

2. Iri adalah bagian dari evolusi
Mengapa kita merasa cemburu? Bukankah lebih baik jika kita senang dengan prestasi orang lain? Sebenarnya kecemburuan ini tidak bisa dihindari.

Dilaporkan oleh Bustle, satu teori menyatakan bahwa iri memasuki proses evolusi sebagai dasar dari sifat kompetitif manusia. Ketika merasa iri, manusia secara alami akan berusaha mencapai atau memiliki hal-hal yang diinginkannya. Karena itu, timbul persaingan.

3. Perasaan iri adalah dasar dari gagasan kami tentang keadilan
Ada perdebatan dalam filsafat tentang iri yang dapat mempengaruhi persepsi kita tentang bagaimana dunia bekerja. Menurut Stanford Encyclopedia of Philosophy, iri hati memotivasi kita untuk menjadi lebih egaliter, sehingga tidak ada yang lebih baik daripada orang lain.

4. Ada dua jenis rasa iri
Beberapa studi psikologi menunjukkan bahwa kecemburuan dibagi menjadi dua emosi yang berbeda. Dilansir dari Bustle, peneliti Belanda menemukan bahwa ada rasa iri hati jahat dan rasa iri hati jinak. Orang-orang dengan kecemburuan jahat fokus pada orang-orang yang memiliki prestasi dan diikuti oleh perasaan dendam, benci, dan ingin merampok apa yang mereka inginkan.

Di sisi lain, orang-orang dengan kecemburuan jinak umumnya berpikir bahwa orang itu pantas mendapatkan prestasi itu tanpa rasa sakit yang berlebihan. Sebaliknya, mereka merasa termotivasi untuk mencapai atau bahkan menjadi lebih baik.

5. Iri dapat menyebabkan rasa sakit fisik
Iri sebenarnya dapat membuat kita merasakan sakit fisik. Pada 2009, sebuah penelitian dilakukan dengan meneliti bagaimana kondisi otak seseorang yang sedang cemburu. Dilansir dari New York Times, hasilnya menunjukkan bahwa bagian otak yang merasa sakit terangsang. Semakin kuat rasa iri hati, semakin kuat rasa sakit di bagian korteks itu. Dengan kata lain, otak kita menghubungkan kecemburuan dengan rasa sakit fisik, sama seperti rasa sakit yang dirasakan ketika patah hati atau ditolak.

6. Media sosial sekarang dikaitkan dengan rasa iri yang tinggi
Pada bulan Maret 2015, Scientific American melaporkan bahwa Facebook menggunakan peningkatan depresi, terutama pada orang dewasa muda. Temuan ini menyatakan bahwa pengurangan mood sebagian besar disebabkan oleh rasa iri.

Ini karena orang menggunakan media sosial sebagai sarana untuk memamerkan kehidupan mereka yang terkesan "sempurna". Pos mengangkat emosi dan pertanyaan "mengapa saya tidak merasakannya".

7. Orang dewasa muda adalah kelompok usia yang paling iri
Pelaporan dari Science Daily, sebuah penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa orang dewasa muda adalah orang yang sering merasa cemburu. Secara umum, perasaan ini lebih dirasakan oleh teman sebaya.

Para peneliti juga menemukan bahwa banyak orang merasa iri dengan orang-orang dari jenis kelamin yang sama dan keberhasilan hubungan cinta. Sedangkan orang yang lebih tua biasanya iri dengan kekayaan dan prestasi karier.

Siapa yang merasa cemburu? Itu normal selama kecemburuan yang kau rasakan tidak mempengaruhi hubunganmu dengan orang lain ya!

Post a Comment

0 Comments